Sabtu, 13 September 2008

Seringai


saya ingin mem-ba-ngun industri musik rock Indonesia yang sempat ada pada era akhir '70an dan awal '80an," tulis Arian13 di Multiply.com. Mimpi vokalis Seringai itu untuk membangun kembali kejayaan industri musik rock lokal perlahan namun pasti mulai menjadi kenyataan. Cara pertama yang dilakukan adalah merilis album debut penuh milik bandnya sendiri yang bertitel Serigala Militia (High Octane Production/Universal Music Indonesia). Sebuah album studio yang telah diantisipasi besar oleh fans dan tertunda tiga tahun karena beragam masalah yang menghadang internal me-reka.
Belum sepekan album ini di rilis secara nasional (5 September) angka penjualannya cukup menggembirakan. Terjual 5.800 keping. Memang angka ini tak adil jika dibandingkan dengan penjualan album band-band pop seperti Peterpan, Ungu, atau Nidji. Bisa jadi mereka menjual ribuan keping album setiap harinya. Namun setidaknya bagi band rock cadas seperti Seringai angka ini adalah harapan yang sangat menjanjikan.
"Thanks to you all, karena masih percaya dengan musik rock," lanjut Arian13. "Masih banyak sekali celah-celah yang berpotensi untuk mewujudkan sebuah scene musik rock yang nggak kalah dengan di luar negeri. Saya harap ini bisa menjadi kenyataan, tapi ini berarti memang masih banyak kerja yang harus dilakukan. Tidak apa, selama masih ada passion tersebut, mengapa tidak diikuti saja."
Perjuangan menuju rilisnya Serigala Militia memang tidak mudah.
"Pokoknya kalau dipikir pakai logika nggak masuk akal aja," ujar drummer Khemod. Selain para personelnya adalah pekerja kantoran yang memiliki jam kerja ketat, beragam kendala mulai dari proses rekaman hingga absennya manajemen ikut menghambat album ini. Mungkin yang menye-lamatkan band ini hanya passion dan kepercayaan mereka yang begitu tinggi terhadap rock.
"Banyak band-band yang n-ggak berhasil. Maksudnya, mereka main band dari jaman kuliah dan pas kerja bandnya mulai surut dan nggak merilis apa-apa. Bubar atau menghilang begitu saja. Kalau Seringai memang lumayan besar perjuangannya. Karena kalau nggak main band kami pasti mati!" tukas Arian13 seraya tertawa.
Untuk singel perdana album ini Seringai memilih "Citra Natural." Sebuah nomor rock sing-along yang bercerita tentang obsesi para perempuan yang ingin tampil "ideal" berkat standar yang dibuat oleh iklan-iklan di televisi. "Lihat bagaimana para produsen dan advertising bekerja keras membuat kita percaya kalau persepsi cantik dapat disamakan dan dikotakkan. Kami tidak setuju," tulis Arian13 di dalam sampul album Serigala Militia. "Kenapa kita tidak bisa nyaman dengan diri kita sendiri?" tulis Khemod di bawahnya.
Serigala Militia menampilkan 11 lagu bertegangan tinggi dalam format terbaiknya yang bagaikan perselingkuhan antara southern rock dengan metal. Ada nomor rock disko berjudul "Psikedelia Diskodoom" yang mengesankan kerinduan mereka akan venue musik legendaris seperti Parc. "Amplifier" yang mencerminkan semangat yang spartan dalam bermain musik rock hingga "Lagu Ini Tidak Sependek Jalan Pikiranmu" yang ternyata isinya sekadar "internal joke" di antara para personel Seringai saja.
Sikap politik mereka yang kontra dengan RUU Anti Pornografi dan aksi anarkis sayap kanan juga secara lantang dituangkan dalam lirik lagu "Mengadili Persepsi (Bermain Tuhan)." Arian13 menjelaskan pendapatnya panjang lebar tentang hal ini, "Mengapa negara ini ha-rus menggunakan hukum dari agama tertentu. Padahal dari dulu kita sudah beragam. Tiba-tiba negara mau membakukan hukum yang belum tentu bisa diterima semua orang. Hal-hal pribadi mau diatur negara. Itu non-sense."

Tidak ada komentar: